TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Pengadaan bantuan benih pangan (padi dan jagung) maupun alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan pemerintah pusat kepada petani melalui kelompok tani (poktan) tidak ada biayanya atau gratis. Hal ini ditegaskan oleh Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan atau Dinas TPHP Lamongan Sujarwo.

Ia menegaskan tidak akan mentolerir jika ada pemungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh pihaknya sampai ke tingkat UPT (Unit Pelaksana Teknis) terkait pengadaan bantuan tersebut.

“Kalau sampai ada pungli atas pengadaan benih padi, jagung maupun alsintan yang mengatasnamakan Dinas TPHP Lamongan segera laporkan kepada kami. Dan kami tidak mentolerir tindakan tersebut karena bantuan itu gratis,” ujar Sujarwo kepada TIMES Indonesia, Selasa (11/05/2021).

Sujarwo menjelaskan, berbeda apabila terdapat pemungutan biaya terhadap petani untuk diberikan kepada poktan yang sebelumnya sudah ada kesepakatan musyawarah.

“Kecuali kalau mengutip iuran untuk kemajuan poktan, seperti halnya untuk kas atau pemeliharaan saluran air persawahan itu sudah bukan kewenangan kami. Meski demikian harus melalui kesepakatan musayawarah bersama dengan petani,” katanya.

Ia menambahkan, Dinas TPHP Kabupaten Lamongan akan selalu memberikan layananan yang terbaik bagi petani. Menurutnya, apa yang menjadi kebutuhan mereka, pihaknya akan berusaha untuk mencukupi.

“Jangan sampai ada rumor bahwa pungli tersebut disetor keatasannya. Itu yang harus kami antisipasi apabila nanti menjadi permasalahan hukum dikemudian hari. Saya tegaskan lagi bantuan tersebut gratis,” ucap Kepala Dinas TPHP Lamongan Sujarwo menyikapi rumor pungli atas bantuan benih pangan dan alsintan dari pemerintah kepada petani. (*)