TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Kepolisian Resort Lamongan (Polres Lamongan) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara dengan menggelar upacara di Alun-alun Lamongan. Tahun ini berbeda bila dibanding sebelumnya, karena upacara HUT Bhayangkara dihadiri puluhan eks napiter (narapidana teroris) sebagai peserta.
Seperti diketahui, bahwa selama ini eks napiter pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus di Alun-Alun Lamongan.
Upacara berjalan dengan aman dan lancar, di mana Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bertindak sebagai inspektur upacara (irup) dengan di dampingi Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha, Sabtu (1/7/2023).
Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi Manzi mengatakan, keikutsertaan eks napiter dalam upacara peringatan HUT ke-77 Bhayangkara ini merupakan bagian dari sinergitasnya dengan Polres Lamongan dalam moderasi deradikalisasi.
"Ini sangat spesialis, karena memang ini first time bagi kawan-kawan ikut bersama-sama merayakan HUT Bhayangkara. Dan mereka sebelumnya juga selalu mengikuti upacara di HUT Kemerdekaan RI," ujar Ustadz Ali Fauzi.
Ustadz Ali Afauzi mengungkapkan, eks napiter yang mengikuti upacara peringatan HUT ke-77 Bhayakara di Lamongan mencapai puluhan orang.
"Kita melibatkan 25 eks napiter di upacara HUT ke-77 Bhayangkara. Mudah-mudahan acara pagi ini semakin menguatkan mereka untuk memahami hidup berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Dikemukakan Ustadz Ali Fauzi, telah bergabung dengan YLP eks napiter yang baru bebas dari lapas nusakambangan. Begitu juga, deportan dari Turki yang menjalani hukumam selama 6,5 tahun.
"Satu eks napiter kemarin baru bebas. Dan satu lagi tiga minggu yang lalu bebas karena dideportasi dari Turki. Kini mereka bergabung dengan YLP bersama Umar Patek, Mbak Nesti dan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, Ustadz Ali Fauzi menyampaikan, Mbak Nesti saat ini bertempat tinggal di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro bersama suaminya yang juga eks napiter (Mas Galang). "Bahkan saat ini keduanya sudah menyatu dengan masyarakat," ujarnya.
Ustadz Ali Fauzi berharap, pembinaan terhadap eks napiter sebanyak 122 orang yang tergabung dalam YLP bisa terus dilakukan. Baik dari YLP, Densus 88 maupun BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
"Sehingga langkah-langkah ini bisa ditiru oleh napiter yang sekarang masih di lapas. Dan alhamdulillah yang tergabung sudah 122, tapi yang intensif kita koordinasi kegiatan sekitar 38 orang," kata Ustadz Ali Fauzi.
Sementara itu, Eko Sutanto yang juga eks napiter baru tergabung dalam YLP mengatakan, keikutsertaannya dalam HUT ke-77 Bhayangkara merupakan bentuk dukungannya terhadap Polri agar bisa terus mengayomi masyarakat.
"Selamat HUT ke-77 Bhayangkara. Saya ucapkan terima kasih Polri khususnya Polres Lamongan," ucap Eko, eks napiter asal Sidoarjo yang bebas tahun Desember 2021 dari lapas Gunung Sindur Bogor dan saat ini tinggal di Brondong Lamongan. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Ronny Wicaksono |