TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Alun-alun Lamongan yang sedang sepi karena ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna menekan kasus Covid-19, justru dimanfaatkan 3 pocong sebagai tempat nongkrong.
Keberadaan 3 pocong di pojok barat dekat wahana bianglala tersebut membuat suasana Alun-alun Lamongan terkesan menyeramkan.
Apalagi di sekitar para pocong juga terdapat 3 buah keranda mayat yang bertuliskan "Mati Karena Corona" dan terdapat baliho berukuran besar yang bertuliskan "61.140 Orang Meninggal karena Covid-19 di Indonesia, Mau Gabung?".
Namun ketika diperhatikan dengan seksama, ternyata pocong-pocong tersebut bukanlah pocong asli, melainkan hanyalah patung.
Usut punya usut, pocong-pocong yang seolah nongkrong dan mencari teman baru itu sengaja dipasang oleh Polres Lamongan untuk mengampanyekan betapa bahayanya Covid-19.
"Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini untuk menyadarkan masyarakat, karena kondisi pandemi saat ini," kata Kasat Lantas Polres Lamongan, AKP Fybrien Senja Indah Lestari, saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).
Keberadaan pocong-pocong tersebut ibarat sebuah cerminan bahwa Covid-19 dapat merenggut nyawa seseorang yang tidak waspada dan abai terhadap Protokol Kesehatan (Prokes).
"Ini sebagai pengingat saja, agar masyarakat sadar untuk menaati Prokes dan peraturan selama PPKM Darurat," ujarnya.
Fybrien berharap keberadaan 3 pocong di Alun-alun Lamongan tersebut bisa menjadi sarana kampanye yang efektif dan membuat masyarakat sadar betapa pentingnya Prokes untuk mencegah penularan Covid-19. "Di sini kan dekat pasar, sehingga bisa dilihat banyak orang. Semoga masyarakat sadar, taati Prokes, jangan berkerumun," kata Fybrien. (*)
Pewarta | : MFA Rohmatillah |
Editor | : Faizal R Arief |