TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mengoptimalkan potensi daerah untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya melalui kerja sama strategis dengan CV Ratu Indonesia dalam pemanfaatan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) yang berlokasi di Jalan Pahlawan Selatan, Kelurahan Sukomulyo, Kecamatan Lamongan, Jawa Timur.
Kerja sama yang diinisiasi oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan ini resmi diluncurkan, Selasa (30/4/2025), dan menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan produktivitas serta layanan pemotongan unggas bersertifikat halal dan ber-NKV.
Menurut , Kepala Disnakeswan Lamongan, Shofiah Nurhayatin RPHU Lamongan ini dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas produk hewan potong yang terjamin kualitas dan kehalalannya.
"Kerja sama dengan CV Ratu Indonesia adalah bentuk optimalisasi fasilitas yang kami miliki, sekaligus mendorong peningkatan PAD secara signifikan,” ujar Shofiah.
RPHU Lamongan saat ini telah memiliki fasilitas lengkap dengan tenaga Juru Sembelih Halal (Juleha) dan dokter hewan yang bertugas dalam pemeriksaan ante mortem dan post mortem.
"Setiap harinya, CV Ratu Indonesia menargetkan pemotongan 1.000 hingga 2.000 ekor ayam, dengan jam operasional malam hari yang tidak mengganggu aktivitas pemotongan masyarakat umum di pagi hari," katanya.
Produk unggulan dari hasil pemotongan ini mencakup Boneless Dada Ayam (BLD), Boneless Paha Ayam (BLP), serta karkas ayam broiler, pejantan, dan parent stock.
"Hasil produksi CV Ratu Indonesia ini telah menembus pasar luar Jawa seperti NTT, Bali, Lombok, hingga Sulawesi Utara, dengan pengiriman bulanan mencapai 15 ton," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, RPHU menjadi salah satu bagian penting dalam membangun ekosistem peternakan yang terintegrasi, mulai dari peternak, pelaku usaha, hingga konsumen akhir.
“Kerja sama ini bukan hanya soal produksi, tapi juga membuka lapangan kerja, mendukung UMKM kuliner, dan menjaga ketahanan pangan berbasis lokal. Kami optimis ini akan menjadi motor penggerak PAD dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Pak Yes.
Di kesempatan yang sama, Direktur CV Ratu Indonesia, Khafidh Ihyauddin, menambahkan bahwa tidak ada bagian dari ayam yang terbuang. Pihaknya mengolah semua bagian, termasuk tulang kerongkongan untuk menjadi bahan baku MDM (Mechanically Deboned Meat), yang banyak dimanfaatkan untuk produk olahan seperti bakso ayam.
“Target kami jelas, menjadikan CV Ratu Indonesia sebagai pionir industri ayam yang efisien dan berorientasi ekspor. Kami siap mendukung program Pemkab Lamongan dan terus memperluas pasar luar daerah,” ujar Khafidh.
Dengan retribusi pemotongan Rp1.000 per ekor ayam, Khafidh menyampaikan, kerja sama ini diperkirakan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap kas daerah.
"Selain itu, kegiatan operasional CV Ratu Indonesia di RPHU Lamongan juga diproyeksikan menyerap banyak tenaga kerja lokal, mengurangi angka pengangguran, dan menggerakkan ekonomi rakyat," tutur Khafidh. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |