https://lamongan.times.co.id/
Berita

Unisla Perkuat Perkuat Keterampilan Berwirausaha dan Toleransi Pegiat PSNU Pagar Nusa Lamongan

Sabtu, 13 Juli 2024 - 17:44
Unisla Perkuat Perkuat Keterampilan Berwirausaha dan Toleransi Pegiat PSNU Pagar Nusa Lamongan Pimpinan Ponpesma Unisla Dr. Muhammad Asrori saat memberikan materi pada seminar di Desa Maor, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan (Foto: Nuril/TIMES Indonesia)

TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Upaya untuk memperkuat sikap toleransi bagi pegiat seni Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa di Kabupaten Lamongan telah dilakukan melalui sebuah seminar di Desa Maor, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, Jawa Timur. 

Lewat seminar yang bertajuk "Penguatan Nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) An-nahdliyah dan nilai Pancasila" melalui Aswaja Center ini, para pendekar dapat menjadi teladan dalam menjaga toleransi dan perdamaian di Indonesia.

Kegiatan yang merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024 ini digagas oleh dosen Universitas Islam Lamongan (Unisla) Husen, S. Ag., M.Pd. 

"Dengan meningkatnya kesadaran para pendekar ini tentang pentingnya nilai Aswaja dan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya bisa menjadi teladan dalam menjaga toleransi," kata Mas Husen, Sabtu (13/7/2024). 

Mas Husen menjelaskan, seminar ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (DIKTIRISTEK). "Selain itu juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMDIKBURISTEK)," ujarnya.

Pagar-Nusa.jpg

Sementara itu, Pimpinan Ponpesma Unisla Dr. Muhammad Asrori menyampaikan, PSNU Pagar Nusa bukan hanya sekedar pegiat seni pencak silat, tetapi juga sebagai santri yang bernaung di bawah Nahdatul Ulama. 

"Penting sekali bagi pegiat seni pencak silat untuk tidak hanya fokus pada latihan fisik, tetapi juga memperkuat keilmuan dengan mengikuti pengajian, terutama ngaji Aswaja," ujar Asrori saat memberikan materi dalam seminar tersebut. 

Asrori juga berpesan kepada para pendekar terutama PSNU Pagar Nusa untuk tidak mencari kesaktian. Menurutnya, kesaktian yang diajarkan para sesepuh merupakan bentuk warisan, tradisi, dan budaya yang ada dalam pencak silat. 

Lebih lanjut, Asrori menyampaikan, ketika ada sebuah pekerjaan untuk memecahkan batu besar seorang pendekar butuh waktu lama untuk belajar dan latihan untuk dapat memecahkan batu tersebut. 

"Namun dengan adanya kemajuan zaman dan kemajuan teknologi saat ini, untuk memecahkan sebuah batu besar kita tidak butuh waktu lama hanya butuh alat beras seperti excavator. Jadi kesaktian pendekar di masa lampau bagi saya itu kurang relevan dengan dunia modern saat ini," katanya. 

Di era modern, Asrori meyakini, yang dibutuhkan seorang pendekar bukanlah kesaktian, melainkan ilmu pengetahuan. Karena melalui ilmu pengetahuan dan intelektualitas, para pendekar dapat menjaga dan melestarikan budaya kearifan lokal warisan asli Indonesia, yaitu seni pencak silat. 

"Sehingga ini juga bisa memperkokoh sikap toleransi, khususnya antar pegiat seni pencak silat di Indonesia," tutur Pimpinan Ponpesma Unisla saat memberikan materi dalam seminar tentang nilai Aswaja dan Pancasila.

Tak hanya seminar tentang nilai Aswaja dan Pancasila saja, para pendekar muda Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa juga menerima Pembinaan dan Penguatan Karakter Pendekar Muda Melalui Pendidikan Kewirausahaan dan Pembentukan Corporate Branding. 

Seminar yang kedua ini diinisiasi oleh Nanto Purnomo, S.E, M.M dengan tujuan untuk membekali para pendekar muda dengan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha, serta membangun citra baik organisasi melalui corporate branding.

Di kesempatan yang sama, Sani Rusmina, S.E.,M.Si, anggota tim PKM menjadi pemateri dalam seminar ini. Rusmina memotivasi dan memberikan arahan kepada para pendekar muda untuk berani memulai dan mengembangkan usaha, khususnya bagi organisasi PSNU Pagar Nusa Ranting Maor Lamongan. "Saya berharap organisasi ini dapat mandiri dan menghasilkan profit. Serta bagaimana membangun citra baik melalui corporate branding. Sehingga image atau citra yang positif PSNU Pagar Nusa bisa terbangun dengan menampilkan nilai-nilai kearifan lokal, budaya, dan religius yang dimiliki pencak silat," ucap Rusmina. (*)

Pewarta : Moch Nuril Huda
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lamongan just now

Welcome to TIMES Lamongan

TIMES Lamongan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.