TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Persela Lamongan resmi berpisah dengan sang pelatih, Aji Santoso. Pengumuman tersebut disampaikan langsung melalui akun resmi media sosial klub pada Rabu (8/10/2025).

Dalam unggahan tersebut, manajemen Persela menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi Aji selama menukangi Laskar Joko Tingkir.

“Terima kasih Coach Aji Santoso sudah membersamai Persela Lamongan. Sukses selalu coach, sampai jumpa di lain kesempatan,” tulis akun Instagram resmi Persela.

Keputusan berpisah ini datang setelah Persela menelan hasil kurang memuaskan pada empat laga awal Championship 2025/2026. Dari empat pertandingan, tim hanya mampu meraih satu kemenangan dan dua kali kalah di kandang sendiri.

CEO Persela, Fariz Julinar Maurisal, menyebut keputusan tersebut diambil setelah melalui proses evaluasi internal. Ia menilai Aji Santoso gagal memenuhi target yang telah ditetapkan manajemen di awal musim.

“Untuk Coach Aji Santoso, manajemen memutuskan untuk melakukan evaluasi karena tidak mencapai target selama empat pertandingan awal, terutama dua kekalahan di kandang yang sangat merugikan tim,” kata Fariz saat dikonfirmasi.

Pasca perpisahan ini, Persela menunjuk Coach Ragil Sudirman sebagai pelatih caretaker untuk sementara waktu. Ia akan memimpin tim dalam persiapan menghadapi laga lanjutan Championship pekan depan.

“Untuk sementara tim akan dipimpin karteker Coach Ragil,” ucap Fariz.

Hingga berita ini ditulis, Aji Santoso belum memberikan tanggapan terkait keputusan berakhirnya kerja sama dengan klub kebanggaan masyarakat Lamongan tersebut.

Di sisi lain, unggahan perpisahan yang diunggah akun Instagram Persela langsung menuai reaksi dari para suporter. Banyak yang menyayangkan keputusan manajemen, bahkan menilai Aji seharusnya diberi waktu lebih lama untuk membenahi performa tim. 

Salah satu akun, @gee_nu, menilai penyebab belum stabilnya performa Persela bukan sepenuhnya kesalahan pelatih. Ia menyoroti faktor komposisi pemain yang dinilai belum sesuai dengan karakter permainan Aji Santoso.

“Menurutku masalahnya bukan di Coach Aji. Dia pelatih berpengalaman dengan filosofi sepak bola yang jelas. Hanya saja kapasitas pemain Persela belum bisa menerapkan sistemnya. Baru empat pertandingan loh, koen berharap opo? Kalau masalah transfer, kita tidak tahu apakah dia difasilitasi atau tidak,” tulis akun tersebut.

Komentar senada juga datang dari akun @matchwornpersela yang menilai rekrutmen pemain musim ini tidak mencerminkan gaya khas Aji Santoso.

“Belasan tahun saya mengikuti perjalanan beliau di sepak bola Indonesia, baru kali ini Coach Aji punya sekitar 65 persen pemain berusia di atas 30 tahun. Tampaknya manajemen lebih percaya kepada agennya ketimbang pandangan Coach Aji,” tulisnya.

Akun kelompok suporter fanatik Persela, @curvaboys_1967, juga ikut menyuarakan kekecewaan. Mereka menilai keputusan manajemen terlalu tergesa-gesa.

“Grong sempet pembuktian Jon Mena kok wes makasih ae! Opo gak yo tambah abot!” tulis akun tersebut dalam unggahan komentar.

Selain dari kalangan suporter, sumber internal klub juga membenarkan bahwa hubungan antara Aji Santoso dan Fariz Julinar Maurisal renggang sejak awal musim. Ketegangan disebut-sebut muncul akibat adanya campur tangan manajemen dalam urusan teknis tim, termasuk soal perekrutan pemain dan latihan tim. 

Menurut sumber Persela tersebut, Aji merasa tidak sepenuhnya dilibatkan dalam menentukan komposisi skuad. Kondisi itu membuat mantan pelatih Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut merasa kurang nyaman. (*)