Pendidikan

Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Kembali Menggelar Seminar Nasional SELASAR IV

Minggu, 15 November 2020 - 23:19
Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Kembali Menggelar Seminar Nasional SELASAR IV Seminar Nasional SELASAR IV Sastra Jerman Universitas Negeri Malang digelar secara online. (FOTO: Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang)

TIMES LAMONGAN, MALANG – Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang kembali menggelar seminar nasional tahunan SELASAR. Kali ini, di Seminar Nasional SELASAR IV digelar secara online dengan , mengambil tema “Transformasi Pembelajaran Bahasa dan Satra, Tantangan dan Peluang” Minggu, (15/11/2020)

Ketua panitia SELASAR IV, Okti Rjeky Mardasari, B.A, MTCSOL mengatakan seminar yang  secara rutin digelar setiap tahun tersebut diharapkan mampu memberi kontribusi positif terutama bagi dosen, guru, mahasiswa, dan pemerhati bahasa asing di Indonesia.

"Paparan dan diskusi yang dilakukan diharapkan dapat memberi wawasan dan informasi baru bagi para peserta yang hadir, baik dari kalangan guru, dosen, dan mahasiswa," katanya dalam pernyataan resminya, Minggu (15/11/2020).

Seminar kali ini menghadirkan  tiga narasumber yaitu Dr. Kalvin Karuna, M.Pd (Universitas Pattimura),  Pusanti, M.A., Ph.D Candidate (Juru bicara Perhimpunan Indonesia Tionghoa dan Koordinator Beasiswa CGS Kedubes RRT), dan  Dr. Edy Hidayat, M.Hum (Universitas Negeri Malang).

Dekan Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D saat membuka seminar mengatakan kegiatan akademik di UM tetap terlaksana sebagaimana mestinya meskipun dalam masa pandemi. "Masa pandemi bukan alasan untuk selalu melihat ke belakang dan intinya harus tetap memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin secara produktif," ujarnya.

Dalam pemaparan materinya, Dr. Kalvin Karuna, M.Pd.membahas soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan bagaimana menyiapkan pembelajaran dengan menerapkan cara berpikir kritis, terutama dalam pembelajaran keterampilan berbahasa membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. 

"Kemampuan berpikir kritis harus disesuaikan dengan konsep pembelajaran berbasis kehidupan, sehingga peserta didik dapat menggunakan pengetahuan yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Sementara Pusanti, BA., MA., Ph.D candidate selaku juru bicara Pehimpunan Indonesia Tionghoa dan Koordinator Beasiswa CGS Kedubes RTT – INTI. bicara soal pembelajaran dan peluang bagi yang dapat menguasai bahasa Mandarin.

Pusanti menjelaskan bahwa saat ini adalah tahun tahun emas hubungan Indonesia dan Tiongkok. Banyaknya investasi Tiongkok di Indonesia membuat Indonesia berada pada peringkat ke 2 setelah Singapura dalam hal jumlah investasi dari Tiongkok.

Produk yang dihasilkan dari kerjasama tersebut adalah tersedianya produk Indonesia di market place terbesar di China yaitu Toabao. Selain itu, penguasaan bahasa Mandarin mempunyai peluang besar untuk dapat bersaing di dunia kerja era ini.

"Banyak lulusan yang menguasai bahasa Mandarin bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar sekitar 9 juta ke atas. Oleh sebab itu belajar bahasa Mandarin merupakan sebuah kebutuhan, karena seseorang yang menguasai bahasa Mandarin dengan  baik mempunyai peluang kerja yang sangat besar," ungkapnya.

Pada sesi tanya jawab peserta sangat antusias bertanya mengenai berbagai beasiswa, tips dan trik mendapatkan beasiswa, dan bagaimana cara belajar orang Tiongkok.

Adapun Dr. Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum,, pemateri dari Universitas Negeri Malang memaparkan soal Dominasi Verba Emosi pada Konstruksi Refleksi Bahasa Jerman dalam kajian linguistik.

Seminar Nasional SELASAR IV dihadiri 36 pemakalah dan 180 partisipan ini secara aktif. Seminar yang digelar selama sehari di Universitas Negeri Malang ini, dititutup oleh ketua panitia Okti Rjeky Mardasari. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lamongan just now

Welcome to TIMES Lamongan

TIMES Lamongan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.