TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Dalam rangka mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan, Ikatan Alumni Tanfirul Ghoyyi (IKAPUTIH) bersama Yayasan Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi (PPTG) menggelar Perjalanan Spiritual Ziarah Wali 5, Selasa (29/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menyukseskan Sistem Penerimaan Murid Baru (PMB) Tahun Pelajaran 2026-2027 bagi seluruh satuan pendidikan di bawah naungan yayasan, baik formal maupun nonformal, seperti SMP dan SMK Islam Tanfirul Ghoyyi, TPQ, serta Madrasah Diniyah.
Puluhan alumni lintas angkatan turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka memulai perjalanan dari lingkungan pesantren dengan berziarah ke Maqbaroh Muassis Pondok Pesantren Abah Su’udi Karim dan Nyai Hj. Muhaiminah Arifin, dilanjutkan ke makam KH. Mastur di Masjid Agung Lamongan.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke lima makam wali di tanah Jawa, yakni Sunan Ampel (Surabaya), Sunan Giri (Gresik), Sunan Drajat (Lamongan), Sunan Bonang (Tuban), dan Maulana Ishaq (Kemantren).
Sepanjang perjalanan, para peserta melantunkan tahlil, zikir, dan doa bersama. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap para wali penyebar Islam di Nusantara, kegiatan ini juga menjadi momentum spiritual untuk memperkuat nilai keikhlasan dan kebersamaan.
Ketua IKAPUTIH Pusat, Zaim Fahmi, menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar perjalanan spiritual, melainkan juga bentuk refleksi diri bagi para alumni.
“Kami berharap kegiatan ini menumbuhkan semangat persaudaraan dan menjadi pengingat agar kita semua tetap istiqamah berkontribusi untuk kemajuan sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Tanfirul Ghoyyi, Firza Muhammad Alaidrus atau yang akrab disapa Gus Izza, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif para alumni.
“Kami sangat bangga dengan langkah para alumni yang tidak hanya menjalin silaturahmi, tetapi juga aktif mendukung suksesnya Penerimaan Murid Baru 2026-2027," ungkapnya.
Menurutnya, sinergi antara alumni dan yayasan adalah kekuatan besar dalam membangun lembaga pendidikan yang berkarakter dan berdaya saing.
"Para alumni juga menggelar forum diskusi ringan membahas kontribusi nyata alumni terhadap pengembangan lembaga," tutupnya.
Berbagai ide kreatif bermunculan, di antaranya pembentukan tim relawan PMB alumni, penguatan jaringan antarangkatan, hingga program beasiswa bagi calon siswa berprestasi namun kurang mampu.
Perjalanan spiritual tersebut ditutup dengan doa bersama di makam Maulana Ishaq, memohon keberkahan agar seluruh rencana dan niat baik keluarga besar Tanfirul Ghoyyi mendapat kelancaran serta ridha Allah SWT.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa alumni bukan sekadar bagian dari masa lalu, melainkan mitra aktif dalam perjalanan masa depan lembaga untuk mewujudkan visi besar: “Membangun Generasi Cerdas, Berkarakter, dan Berjiwa Islami.”
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Hainorrahman |