TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Sikap tegas dan konsisten ditunjukkan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Lamongan terkait penolakan keikutsertaan atlet Israel dalam turnamen World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang akan datang.
Penolakan ini bukan sekadar spontanitas, melainkan didasari oleh landasan hukum yang kuat dan komitmen ideologis partai terhadap perdamaian dunia dan penolakan terhadap penjajahan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Lamongan, Husen, dengan lugas menjelaskan bahwa landasan utama penolakan ini adalah Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Hubungan Luar Negeri oleh Pemda.
"Larangan pengibaran bendera Israel di Indonesia didasarkan pada Permenlu Nomor 3 Tahun 2019. Hal ini karena tidak adanya hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Israel, serta sikap tegas Indonesia yang menolak penjajahan Israel atas Palestina," ujar Mas Husen, sapaan akrabnya, saat dimintai tanggapan.
Mas Husen menjabarkan, Permenlu tersebut secara spesifik mengatur dan melarang pengibaran bendera, penggunaan lambang, atribut, dan pengumandangan lagu kebangsaan Israel di seluruh wilayah Indonesia. Aturan ini tercantum jelas dalam Bab X Hal Khusus, poin 150-151, dan berfungsi sebagai panduan bagi pemerintah daerah dalam menjalin hubungan luar negeri.
"Kami pertegas, seluruh Kepala Daerah yang berasal dari Kader PDIP berkewajiban menjalankan Permenlu RI 2019 tersebut, karena Indonesia hanya mengakui Kemerdekaan Negara Palestina. Sementara Israel adalah Penjajah yang harus di hapus dari muka bumi ini, mereka jelas-jelas genosida terhadap Palestina," tuturnya, memperkuat posisi partai dalam membela kemerdekaan Palestina.
Ia menambahkan, larangan ini berlaku menyeluruh di setiap kesempatan dan menegaskan bahwa kunjungan warga negara Israel ke Indonesia hanyalah menggunakan paspor biasa, tanpa implikasi pengakuan politis, dan izin visa diberikan melalui afidavit via Kedutaan Besar RI di Singapura atau Bangkok.
Senada dengan Ketua DPC, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan, Erna Sujarwati, menekankan pentingnya komitmen ideologis terhadap anti-imperialisme. Erna mengajak seluruh pihak untuk kembali mematangkan pemahaman terhadap sejarah bangsa.
"Aku rasa perlu kembali mematangkan komitmen bersama anti-imperialisme. Perlunya memahami sejarah, Indonesia pernah dijajah, dan kita paling tahu rasa 'rosonya' (rasanya) kayak apa. Jika hari ini Israel masih melakukan penjajahan ke negara lain, maka kita sepakat tolak itu," kata Erna..
Menurutnya, penolakan ini merupakan penegakan konstitusi dan cita-cita bangsa. "Israel tidak menghargai komitmen bersama perdamaian dunia, sampai saat ini masih menjajah Palestina. Kita hafal bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Maka tidak hanya sekedar hafal, mari kita tegakkan," ujar Erna.
Sikap DPC PDI Perjuangan Lamongan ini menunjukkan konsistensi dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan, sekaligus menegaskan peran aktif kader partai dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian dunia.
Untuk diketahui bersama, Turnamen World Artistic Gymnastics Championships 2025 akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 19–25 Oktober 2025 di Indonesia Arena. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |