TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Memasuki pertengahan Ramadan, para penyedia jasa penukaran uang baru mulai bermunculan di jalan-jalan protokol Kabupaten Lamongan.

Hal ini berbeda dengan tahun lalu, dimana para penyedia jasa uang baru sudah menggelar lapaknya sejak pekan pertama Ramadan//

Salah satu penyedia jasa di Jalan Basuki Rahmat, Indra mengatakan salah satu penyebab dirinya dan para penyedia jasa penukaran uang terlambat membuka lapak, karena sulitnya mendapatkan uang baru.

"Biasanya sejak awal Ramadan, lah sekarang baru hari ini (buka) karena memang barangnya sulit didapat," kata Indra, Rabu (27/3/2024).

Sulitnya mendapatkan uang baru juga mempengaruhi biaya jasa penukaran uang baru. Indra mengaku terpaksa menaikkan tarif yang sebelumnya dibanderol Rp 10 ribu setiap penukaran uang senilai Rp 100 ribu.

"Uang baru susah didapat, jadi nilai tukar atau tarifnya agak mahal. Sekitar 15 persen setiap penukaran per Rp 100 Ribu,"

Jenis uang baru yang dijajakan jasa penukaran uang yakni pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, 10 ribu dan Rp 20 ribu. Mereka mulai membuka lapaknya sekitar jam 8.00 pagi sampai jam 7 malam.

Karena baru membuka lapaknya, belum terlalu banyak masyarakat Lamongan yang memanfaatkan jasa penukaran uang baru. "Ini tadi beberapa orang, biasanya mulai banyak ketika semakin dekat hari raya," kata Indra. (*)