https://lamongan.times.co.id/
Berita

Perguruan Tinggi di Indonesia Berkumpul di Lamongan, Wujudkan Kedaulatan Pangan

Jumat, 19 April 2024 - 16:11
Perguruan Tinggi di Indonesia Berkumpul di Lamongan, Wujudkan Kedaulatan Pangan Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi saat memimpin Rapat Koordinasi dengan Tim Patriot Pangan di ruang Command Center lantai 3 Gedung Pemkab Lamongan, Jumat (19/4/2024). (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional, puluhan rektor perguruan tinggi di Indonesia berkumpul di Kabupaten Lamongan untuk melaksanakan Rapat Koordinasi di Command Center Gedung Pemkab Lamongan lantai 3, Jumat (19/4/2024). 

Pelaksanaan rapat ini diprakarsai oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Tim Patriot Pangan untuk berkolaborasi dan berbagi inovasi bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). 

Dan terwujudnya pertemuan puluhan rektor perguruan tinggi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini menandai komitmen kuat dunia pendidikan dalam mendukung ketahanan pangan bangsa.

Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi menegaskan peran penting perguruan tinggi dalam menghadirkan solusi inovatif bagi peningkatan produksi pangan di Indonesia. 

Pemkab-Lamongan-2.jpg

“Setiap perguruan tinggi ini akan didorong untuk berkontribusi melalui inovasi-inovasinya, yang kemudian dihilirisasi bersama Kementan RI untuk membantu tercapainya kedaulatan pangan,” ujar Prof. Arif usai memimpin rapat. 

Pemilihan Lamongan sebagai lokasi Rapat Koordinasi Tim Patriot Pangan ini bukan tanpa alasan. Prof Arif mengungkapkan, karena Kota Soto dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Indonesia. 

"Karena IPB memiliki banyak project di Jawa Timur, termasuk Lamongan, untuk pengembangan Agroklimak varietas IPB 9 G," katanya. 

Lebih lanjut, Prof Arif memaparkan, varietas ini menawarkan sejumlah keunggulan bagi petani, seperti tahan perubahan iklim, hemat pupuk dan air, tahan hama, daun bendera tegak dan tidak disukai burung dan toleran terhadap tanah masam. 

"Selain itu juga tahan hama wereng dan penyakit blas. Yang lebih penting lagi serta menghasilkan beras pulen dan enak. Di Jawa Barat, kita juga ada project varietas ini. Bahkan disana mampu mencapai hasil panen hingga 10,7 ton per hektar," tuturnya. 

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyambut baik sinergitas perguruan tinggi dan Kementerian Pertanian RI ini. "Saya berharap ini dapat menghasilkan inovasi dan teknologi yang mudah diaplikasikan dan langsung dirasakan manfaatnya oleh para petani Lamongan," ucap Pak Yes. 

Pemkab-Lamongan-3.jpg

Satu diantaranya, Pak Yes mengutarakan, yakni penggunaan pompanisasi air tanah atau sumur untuk mengairi lahan pertanian yang tidak mendapatkan air dari irigasi. "Dengan adanya program tersebut, panen padi di Lamongan bisa bertambah dari 1-2 kali menjadi 3 kali dalam setahun," ujarnya. 

Pak Yes menyakini, target peningkatan produksi padi sebanyak 380 ribu ton di Kabupaten Lamongan dapat mudah tercapai. Akan tetapi, menurutnya, diperlukan kombinasi penggunaan bibit varietas ini secara gratis, program pompanisasi, dan percepatan tanam. 

"Sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan petani tentunya bisa menjadi kunci utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Seperti yang disampaikan Rektor IPB, Prof. Arif," kata Pak Yes. (*)

Pewarta : Moch Nuril Huda
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lamongan just now

Welcome to TIMES Lamongan

TIMES Lamongan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.