TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Kabar baik datang dari Lamongan. Sebanyak tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lamongan kini resmi mendaftarkan para relawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memberikan perlindungan sosial bagi pejuang gizi yang setiap hari berjibaku di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tiga SPPG Jadi Percontohan
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lamongan, Jody Nuraga, menyebutkan bahwa saat ini sudah ada tiga SPPG yang relawannya aktif menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, yakni SPPG Lamongan Tumenggungan, Lamongan Made, dan Lamongan Sukomulyo.
"Masing-masing SPPG ini membayarkan iuran premi untuk 47 relawannya dengan total Rp 25.200 per orang setiap bulan. Perlindungan berlaku seketika setelah pendaftaran dilakukan. Jadi tidak ada masa tunggu seperti di asuransi swasta,” ujar Jody dihadapan puluhan perwakilan SPPG di Lamongan, Jumat (19/9/2025).
Jaminan untuk Relawan MBG
Menurut Jody, perlindungan ini sangat penting mengingat relawan dapur MBG sering bekerja dari malam hingga pagi hari. Kondisi lelah maupun mengantuk kerap meningkatkan risiko kecelakaan.
“Risiko itu bisa datang kapan saja, baik di perjalanan maupun di dapur. Pemerintah hadir untuk memberikan perlindungan sosial agar relawan tidak perlu khawatir,” ucapnya.
BPJS Ketenagakerjaan berharap langkah ini dapat diikuti oleh seluruh SPPG di Lamongan. Bahkan, dapur MBG di Desa Tanjung didorong menjadi pionir penerapan perlindungan sosial secara menyeluruh.
“Di klausul Badan Gizi Nasional sudah diatur bahwa semua relawan wajib didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Tinggal bagaimana implementasinya di lapangan,” kata Jody.
Dalam kegiatan sosialisasi program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut dihadiri Kepala Disnaker Lamongan Mokhammad Zamroni, 43 SPPG, para koordinator, pemilik dapur, hingga dari Kodim Lamongan.
Sementara itu, Kepala Disnaker Lamongan, Mokhammad Zamroni, menegaskan bahwa perlindungan yang diberikan mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Menurut Zamroni, relawan MBG layak mendapatkan kepastian kerja karena setiap hari berhadapan dengan berbagai risiko, mulai dari kecelakaan di perjalanan hingga aktivitas di dapur.
“Relawan kita adalah pahlawan gizi bagi anak-anak Lamongan. Mereka harus bisa bekerja dengan nyaman tanpa rasa waswas. Jaminan ini bentuk penghargaan atas pengabdian dan kerja keras mereka,” tutur Zamroni.
Komitmen untuk Generasi Muda
Program MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto. Karena itu, Zamroni menegaskan bahwa Pemkab Lamongan berkomitmen memastikan program ini berjalan lancar tanpa hambatan.
“Program MBG ini luar biasa, bukan hanya soal makanan, tetapi juga masa depan generasi. Relawan adalah bagian penting dari keberhasilan itu, sehingga sudah seharusnya mereka mendapat perlindungan,” ucap Zamroni. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Relawan Tiga SPPG di Lamongan Sudah Terdaftar Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Deasy Mayasari |