TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmat bagi umat Islam. Bulan yang dinanti-nantikan dan diisi dengan berbagai aktivitas ibadah yang menjadi rutinitas tahunan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, di balik berbagai ibadah yang dilakukan, terdapat hal yang sering terabaikan, yaitu bagaimana Ramadan menjadi momen penting untuk mewarnai dunia anak dengan keceriaan dan kebaikan.

Anak adalah harta yang paling berharga bagi setiap orang tua. Mereka adalah masa depan umat, yang akan melanjutkan perjuangan dan keberlanjutan agama dan kehidupan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi kita untuk memberikan pengaruh dan memperkenalkan nilai-nilai kebaikan sejak dini kepada mereka. Dan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk melakukannya.

Al Qur'an dan Hadits memberikan banyak petunjuk dan tuntunan untuk memperkenalkan agama kepada anak-anak. Salah satu ayat yang dapat menjadi pedoman adalah firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi, “Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” Dengan demikian, Ramadan telah menjadi kesempatan bagi kita untuk mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak, baik melalui Al- Qur'an maupun Hadits Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, seorang ahli psikologi anak, yang terkenal dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak mengacu pada tahapan kemampuan anak dalam mendapatkan makna dan juga pengetahuan, mulai dari pengalaman dan informasi yang mereka peroleh. Oleh karena itu, Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang positif dan penuh keceriaan bagi anak-anak. 

Kita dapat memperkenalkan mereka pada berbagai aktivitas agama seperti mengaji, puasa, dan berdoa bersama. Selain itu, kita juga dapat mengajarkan mereka untuk berbuat baik kepada sesama dengan memberikan sedekah atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial Ramadan seperti mengunjungi panti asuhan atau memberikan makanan kepada yang kurang mampu.

Tidak hanya itu, Ramadan juga menjadi momen untuk menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan di kalangan anak-anak. Dengan menjelaskan tentang makna puasa dan pentingnya menjaga kebersamaan saat berpuasa, kita dapat mengajarkan bahwa setiap orang memiliki kepercayaan dan budaya yang berbeda namun tetap harus saling menghormati dan menjaga kerukunan.

Ramadan juga menjadi kesempatan untuk mengajarkan kebaikan dan keramahan kepada sesama. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.” Dengan memberikan contoh pada anak-anak untuk melakukan kebaikan seperti berbagi makanan atau membantu orang lain yang membutuhkan, kita dapat memperkuat nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang dalam diri mereka.

Dengan berbagai aktivitas agama dan moral yang disampaikan, Ramadhan dapat menjadi saat yang tepat untuk memperkenalkan Islam dan nilai-nilai kebaikan bagi anak-anak. Melalui berbagai kegiatan yang memberikan pesan-pesan positif dan menginspirasi, kita dapat mewarnai dunia anak dengan keceriaan dan kebaikan. Sehingga, kelak di masa depan, mereka dapat menjadi generasi yang kuat dan berkarakter baik yang dapat melanjutkan perjuangan dan keberlanjutan agama dan kehidupan.

Dengan demikian, Pelangi Ramadan tidak hanya terlihat dari warna-warni kegiatan ibadah kita, tetapi juga dari keceriaan dan kebaikan yang kita tanamkan pada anak-anak. Mari kita sambut Ramadan dengan semangat untuk mewarnai dunia anak dengan keceriaan dan kebaikan, sehingga dapat melahirkan generasi yang lebih baik untuk masa depan umat dan bangsa. Wallahu a'lam. (*)

***

*) Oleh : Imas Jihan Syah, Dosen Prodi PIAUD Universitas Islam Lamongan (Unisla)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.