https://lamongan.times.co.id/
Berita

Perkuat Tata Kelola, Diskopum Lamongan Tingkatkan Kapasitas Pengurus Lewat Bimtek Pengawasan Koperasi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:50
Diskopum Lamongan Tingkatkan Kapasitas Pengurus Lewat Bimtek Pengawasan Koperasi Kepala Diskopum Lamongan, Etik Sulistiyani menyampaikan sambutan dalam Bimtek Pemeriksaan dan Penilaian Kesehatan Koperasi, Kamis (23/10/2025). (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMES LAMONGAN, LAMONGAN – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro atau Diskopum Kabupaten Lamongan terus berkomitmen memperkuat tata kelola koperasi agar semakin sehat dan profesional. Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemeriksaan dan Penilaian Kesehatan Koperasi, yang diikuti para pengurus dan pengawas koperasi se-Kabupaten Lamongan.

Kepala Diskopum Lamongan, Etik Sulistiyani, menjelaskan bahwa bimtek ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kemampuan manajerial para pengurus koperasi, terutama dalam menyusun rencana kerja yang realistis dan melakukan evaluasi kinerja secara terukur.

“Tujuan utama dari bimtek ini adalah meningkatkan kapasitas manajerial pengurus dan pengawas koperasi agar mampu memahami kondisi koperasi yang mereka kelola, baik dari sisi kelembagaan, keuangan, maupun partisipasi anggota,” kata Etik, Kamis (21/10/2026).

Menurut Etik, dua aspek utama yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan koperasi adalah perencanaan kerja dan evaluasi kinerja. Keduanya menjadi fondasi agar koperasi bisa tumbuh secara berkelanjutan dan tidak kehilangan arah.

“Rencana kerja menjadi arah gerak organisasi, sedangkan evaluasi menjadi alat ukur keberhasilan. Dua hal ini saling melengkapi untuk memastikan koperasi berjalan sesuai prinsip dan tujuan utamanya,” ujarnya.

Etik menjelaskan, dalam proses penyusunan rencana kerja, koperasi juga perlu memperhatikan aspek penganggaran. Perencanaan anggaran yang cermat dan realistis dibutuhkan agar pelaksanaan program kerja dapat berjalan efektif dan efisien.

“Koperasi perlu melakukan penganggaran untuk menentukan alokasi sumber daya yang tepat dalam melaksanakan rencana aksi. Penganggaran harus dilakukan secara cermat dan realistis, serta memperhitungkan risiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi,” ucapnya.

Bimtek-Pemeriksaan-dan-Penilaian-Kesehatan-Koperasi-2.jpg

Selain perencanaan, Etik juga menggarisbawahi perlunya evaluasi hasil sebagai bagian dari siklus manajemen koperasi. “Selanjutnya, koperasi perlu melakukan evaluasi hasil untuk menilai keberhasilan pelaksanaan rencana aksi. Evaluasi harus dilakukan secara teratur untuk memastikan koperasi tetap berada pada jalur yang benar,” tuturnya.

Dari hasil pemantauan Diskopum, sebagian besar koperasi di Lamongan telah menunjukkan kemajuan, khususnya dalam hal administrasi dan pelaporan. Namun, masih ada beberapa yang perlu diperkuat dalam aspek pengawasan dan evaluasi berkala. 

“Inilah yang ingin kita dorong melalui bimtek ini, agar semuanya tertib dan transparan,” kata Etik.

Sebagai tindak lanjut, Diskopum akan melakukan pendampingan langsung ke lapangan untuk memastikan hasil bimtek yang diikuti oleh pengurus dan pengawas koperasi dari berbagai wilayah di Kabupaten Lamongan ini benar-benar diterapkan oleh para peserta.

“Kami tidak berhenti di kegiatan ini saja. Ada monitoring dan asistensi pasca bimtek agar koperasi benar-benar menerapkan penilaian kesehatan sesuai standar,” ujarnya.

Bimtek-Pemeriksaan-dan-Penilaian-Kesehatan-Koperasi-3.jpg

Melalui bimtek ini, Etik berharap, peserta mampu memperkuat kapasitas manajerial, memahami prinsip penyusunan program kerja yang realistis dan berdampak, serta mengenali indikator evaluasi kinerja untuk meningkatkan partisipasi anggota. Sehingga ke depan, lanjutnya, koperasi di Lamongan tidak hanya sehat secara administrasi, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

“Kami ingin koperasi mampu memperkuat ekonomi lokal dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Dr. Titin, dosen Universitas Islam Lamongan (Unisla) yang hadir sebagai narasumber, turut menyampaikan pandangannya dalam materi bertajuk “Teknik Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Kinerja Koperasi”.

Ia menyebut koperasi yang sehat harus memiliki arah kerja yang jelas serta sistem evaluasi yang berjalan konsisten. “Rencana kerja bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi peta jalan bagi koperasi untuk mencapai tujuan. Sementara evaluasi diperlukan agar setiap langkah dapat dikaji dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi,” ujarnya.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pengelola koperasi, Diskopum Lamongan optimistis koperasi di Lamongan akan semakin sehat, profesional, dan berdaya saing tinggi. (*)

Pewarta : Moch Nuril Huda
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lamongan just now

Welcome to TIMES Lamongan

TIMES Lamongan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.