TIMES LAMONGAN – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Lamongan memusatkan perhatian publik pada pentingnya tradisi keilmuan pesantren dengan menyelenggarakan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) tingkat regional.
Acara bergengsi ini digelar di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’abidin Solokuro, Lamongan, Kamis (23/10/2025), sebagai bagian tak terpisahkan dari peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025.
MQK ini sukses menarik minat 27 peserta terbaik dari berbagai pondok pesantren di Lamongan, Tuban, Gresik, hingga Bojonegoro. Mereka berlomba dalam keterampilan membaca, memahami, dan menjelaskan 'kitab kuning', yang merupakan warisan intelektual ulama dan menjadi ciri khas pendidikan pesantren.
Menjaga Ruh Pesantren dan Khazanah Keilmuan
Sekretaris PCNU Lamongan, Muhammad Masyhur, M.Pd, secara resmi membuka acara dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan wujud nyata dalam menjaga ruh pesantren.
“Musabaqoh Qiroatul Kutub ini bukan sekadar lomba, tetapi merupakan bentuk nyata menjaga ruh pesantren sebagai pusat pengkaderan ulama dan penjaga khazanah keilmuan Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” tegas Masyhur, menekankan peran strategis MQK dalam konteks HSN
Ajang MQK ini sekaligus menegaskan komitmen pesantren sebagai benteng moral dan intelektual bangsa. Selain aspek kompetisi, kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana mempererat silaturahmi antarpondok pesantren di wilayah Pantura Jawa Timur. Tujuannya tak lain adalah melahirkan generasi santri yang mumpuni dalam literasi kitab kuning dan siap menjawab tantangan zaman.
Acara ditutup dengan penuh khidmat dan meriah, diakhiri dengan doa bersama yang memohon keselamatan bangsa dan keberkahan bagi dunia pesantren di seluruh Indonesia. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |